Bacaan Alkitab : Roma 14:13-23 Jangan memberi batu sandungan 14:13 Karena itu janganlah kita saling menghakimi lagi! Tetapi lebih baik kamu menganut pandangan ini: Jangan kita membuat saudara kita jatuh atau tersandung! 14:14 Aku tahu dan yakin dalam Tuhan Yesus, bahwa tidak ada sesuatu yang najis dari dirinya sendiri . Hanya bagi orang yang beranggapan, bahwa sesuatu adalah najis, bagi orang itulah sesuatu itu najis. 14:15 Sebab jika engkau menyakiti hati saudaramu oleh karena sesuatu yang engkau makan, maka engkau tidak hidup lagi menurut tuntutan kasih . (1 Tim:1:5; Yeh 36:26-27; Yer 31:31-34) Janganlah engkau membinasakan saudaramu oleh karena makananmu, karena Kristus telah mati untuk dia. 14:16 Apa yang baik, yang kamu miliki, janganlah kamu biarkan difitnah. 14:17 Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh K...
PENGANTAR Seringkali orang percaya menjadi bingung dengan jati dirinya yang sesungguhnya. Kebingungan ini mempengaruhi cara berpikir, sikap dan tindakan hidup sehari-hari. Oleh karena itu sangat perlu untuk memperoleh pemahaman yang sesuai dengan kebenaran Firman Allah. Uraian berikut ini akan menunjukkan apa yang dikatakan Alkitab tentang hal itu. Ke Atas PENGANTAR URAIAN PENUTUP Ke Bawah URAIAN Dari kesaksian Alkitab, tidak diragukan lagi bahwa Allah menciptakan alam semesta termasuk semua mahluk hidup yang ada di udara air dan tanah (bumi). Dari kitab kejadian kita memperoleh informasi bahwa dari semua ciptaan Allah, manusia adalah ciptaan Allah yang termulia (Kej 1:1,27, Kej 9:6). Allah menciptakan manusia dengan menghembuskan roh ( roh manusia ) ke dalamnya sehingga menjadi mahluk yang hidup . Sejak penciptaan manusia, Allah menghendaki agar manusia hidup menurut pimpinan dan kehendak Allah . Akn te...
MENYESUAIKAN PIKIRAN DENGAN FIRMAN ALLAH Sembilan bulan setelah keponakan kami lahir (4 April 1999), namanya Foril Sinaulan, di Manado mengamuk wabah demam berdarah (sekitar bulan Januari dan Februari tahun 2000). Rumah sakit umum Prof. Kandou di Malalayang Manado dipenuhi dengan pasien yang terkena wabah, sampai ke lorong-lorong ruangan di RS. Setiap hari ada saja pasien yang meninggal. Ayah saya memberitahu agar kami menjenguk ke RS. Dari Tondano kami menuju ke RS. Sampai di RS ayah saya sudah berdiri di luar ruangan. Tidak lagi mau masuk ke ruangan. Ayah marah kepada saya dan istri yang baru sampai sementara keponakan sudah di rawat sekitar tiga hari. Sambil terbata-bata karena terharu, ayah berkata "biarjo dia pe papa sampe dulu dari Papua". Artinya, biar saja anak itu kalaupun harus meninggal, yang penting ayahnya, yang bekerja di Free Port Papua, sampai dahulu di RS. Papa seperti tidak ada harapan lagi, karena ayah meny...
Comments
Post a Comment