Menyangkal Diri
PENGANTAR
Apabila kita membicarakan menyangkal diri, maka kita harus tahu dahulu yang mana yang kita maksudkan dengan diri. Alkitab mencatat bahwa secara utuh manusia terdiri dari tubuh, jiwa dan roh (1 Tes 5:23). Jadi, diri yang mana yang harus kita sangkal?Uraian berikut ini adalah mengenai menyangkal diri menurut kesaksian Alkitab.
URAIAN
Kita tentu sepakat dengan kesaksian Alkitab bahwa secara utuh manusia terdiri dari tubuh, jiwa dan roh. Tetapi Alkitab juga menyaksikan bahwa ada tubuh alamiah dan ada tubuh rohaniah (1 Kor 14:14), ada manusia lahiriah dan ada manusia batiniah (2 Kor 4:16; 1 Ptr 3:4).
Dari beberapa ayat Alkitab di atas jelaslah bahwa dibedakan antara diri manusia secara lahiriah (alamiah) dan secara rohaniah (batiniah).
Tentu saja selama manusia masih hidup, Paulus menyebutnya mendiami kemah tubuh ini, kita tidak dapat memisahkan antara manusia lahiriah dan manusia rohaniah. Saatnya akan tiba dimana kita akan mengenakan tempat kediaman sorgawi (pada waktu kita meninggalkan kemah tubuh ini) (2 Kor 5:2).
Paulus sendiri atas ilham Roh Kudus menjelaskan bahwa selama ia masih hidup ia tetap berjuang melawan keinginan daging, yaitu keinginan-keinginan dia selama mendiami tubuh jasmani ini, sebagaimana dijelaskannya dalam Roma 7:13-26.
Sebagai orang percaya tentu kita patut mengucap syukur kepada Allah Dia sendiri menjadikan kita sebagai ciptaan yang baru (tentu maksudnya roh kita, 2 Kor 5:17) dan karena Allah mengirimkan penolong bagi kita, yaitu Roh Kudus sendiri yang menuntun/mengajar kita segala sesuatu dengan Firman Allah (Yoh 14:2; Yoh 16:13).
Paulus menjelaskan bahwa Roh Kudus dapat membantu kita untuk hidup menurut Roh, bukan menurut keinginan daging. Karena itu, yang perlu dilakukan oleh orang percaya adalah, dari hari ke hari belajar hidup menurut tuntunan Roh Kudus (Roma 8:13, Gal 5:16). Bila kita hidup dalam pimpinan Roh Kudus melalui roh kita maka kita pasti akan mampu mengatasi keinginan-keinginan daging (Gal 5:19-21), dan akan mampu hidup sesuai dengan standar Allah, yaitu hidup dalam kasih, sebagai karakter utama orang percaya (Roma 5:5; 1 Kor 13:4-9) dan menghasilkan buah-buah Roh (Gal 5:22-24).
Dengan demikian, jelaslah bagi kita diri yang mana yang harus kita sangkal, bukan diri kita secara rohani sebagai manusia ciptaan baru, roh kita, benih ilahi (2 Kor 5:17; 1 Yoh 2:27; 1 Yoh 3:9; 1 Yoh 5:18), tetapi keinginan-keinginan yang berhubungan dengan tubuh lahiriah kita, atau kedagingan. Tentu saja kalau kita sudah ada di surga, tidak akan ada lagi keinginan daging.
Kita justru harus selalu mematuhi tuntunan Allah melalui roh kita (suara hati nurani yang murni), karena Allah selalu menuntun kita dalam segala sesuatu oleh Roh Kudus (Yoh 14:26; Yoh 16:13; Roma 8:13,Gal 5:16).
Oleh karena itu marilah, oleh pengajaran Roh Kudus sendiri kita terus belajar mengatasi keinginan daging (menyangkal diri), setiap hari, maka kita akan semakin dewasa secara rohani. Kedewasaan rohani seseorang dapat diukur pada sejauhmana dia dapat mengatasi keinginan-keinginan daging, dan hidup oleh Roh Allah dari hari ke hari. Terpujilah Kristus. Amin.
Dari beberapa ayat Alkitab di atas jelaslah bahwa dibedakan antara diri manusia secara lahiriah (alamiah) dan secara rohaniah (batiniah).
Tentu saja selama manusia masih hidup, Paulus menyebutnya mendiami kemah tubuh ini, kita tidak dapat memisahkan antara manusia lahiriah dan manusia rohaniah. Saatnya akan tiba dimana kita akan mengenakan tempat kediaman sorgawi (pada waktu kita meninggalkan kemah tubuh ini) (2 Kor 5:2).
Paulus sendiri atas ilham Roh Kudus menjelaskan bahwa selama ia masih hidup ia tetap berjuang melawan keinginan daging, yaitu keinginan-keinginan dia selama mendiami tubuh jasmani ini, sebagaimana dijelaskannya dalam Roma 7:13-26.
Sebagai orang percaya tentu kita patut mengucap syukur kepada Allah Dia sendiri menjadikan kita sebagai ciptaan yang baru (tentu maksudnya roh kita, 2 Kor 5:17) dan karena Allah mengirimkan penolong bagi kita, yaitu Roh Kudus sendiri yang menuntun/mengajar kita segala sesuatu dengan Firman Allah (Yoh 14:2; Yoh 16:13).
Paulus menjelaskan bahwa Roh Kudus dapat membantu kita untuk hidup menurut Roh, bukan menurut keinginan daging. Karena itu, yang perlu dilakukan oleh orang percaya adalah, dari hari ke hari belajar hidup menurut tuntunan Roh Kudus (Roma 8:13, Gal 5:16). Bila kita hidup dalam pimpinan Roh Kudus melalui roh kita maka kita pasti akan mampu mengatasi keinginan-keinginan daging (Gal 5:19-21), dan akan mampu hidup sesuai dengan standar Allah, yaitu hidup dalam kasih, sebagai karakter utama orang percaya (Roma 5:5; 1 Kor 13:4-9) dan menghasilkan buah-buah Roh (Gal 5:22-24).
Dengan demikian, jelaslah bagi kita diri yang mana yang harus kita sangkal, bukan diri kita secara rohani sebagai manusia ciptaan baru, roh kita, benih ilahi (2 Kor 5:17; 1 Yoh 2:27; 1 Yoh 3:9; 1 Yoh 5:18), tetapi keinginan-keinginan yang berhubungan dengan tubuh lahiriah kita, atau kedagingan. Tentu saja kalau kita sudah ada di surga, tidak akan ada lagi keinginan daging.
Kita justru harus selalu mematuhi tuntunan Allah melalui roh kita (suara hati nurani yang murni), karena Allah selalu menuntun kita dalam segala sesuatu oleh Roh Kudus (Yoh 14:26; Yoh 16:13; Roma 8:13,Gal 5:16).
Oleh karena itu marilah, oleh pengajaran Roh Kudus sendiri kita terus belajar mengatasi keinginan daging (menyangkal diri), setiap hari, maka kita akan semakin dewasa secara rohani. Kedewasaan rohani seseorang dapat diukur pada sejauhmana dia dapat mengatasi keinginan-keinginan daging, dan hidup oleh Roh Allah dari hari ke hari. Terpujilah Kristus. Amin.
PENUTUP
Demikian uraian artikel tentang menyangkal diri. Harapan, kita dapat memperoleh pemahaman alkitabiah tentang pokok ini. Dan oleh pengajaran guru agung kita, yaitu Roh Kudus, kita dapat mengalami pertumbuhan rohani yang nyata dari hari ke hari, dan semoga uraian singkat ini menjadi hikmat surgawi bagi mereka yang membutuhkannya.
Supaya blog dan artikel ini bermanfaat juga bagi orang lain, silahkan di-share ke relasi anda, dan silahkan anda Subscribe, melalui Form di bawah ini, atau KLIK DI SINI
Supaya blog dan artikel ini bermanfaat juga bagi orang lain, silahkan di-share ke relasi anda, dan silahkan anda Subscribe, melalui Form di bawah ini, atau KLIK DI SINI
Subscribe to Lesty by Email
Seret Layar untuk Mencari
Comments
Post a Comment