T r a n s l a t e

Diubahkan Dari Dalam


PENGANTAR

Seringkali orang percaya menjadi bingung dengan jati dirinya yang sesungguhnya. Kebingungan ini mempengaruhi cara berpikir, sikap dan tindakan hidup sehari-hari. Oleh karena itu sangat perlu untuk memperoleh pemahaman yang sesuai dengan kebenaran Firman Allah. Uraian berikut ini akan menunjukkan apa yang dikatakan Alkitab tentang hal itu.


URAIAN

Dari kesaksian Alkitab, tidak diragukan lagi bahwa Allah menciptakan alam semesta termasuk semua mahluk hidup yang ada di udara air dan tanah (bumi). Dari kitab kejadian kita memperoleh informasi bahwa dari semua ciptaan Allah, manusia adalah ciptaan Allah yang termulia (Kej 1:1,27, Kej 9:6). Allah menciptakan manusia dengan menghembuskan roh (roh manusia) ke dalamnya sehingga menjadi mahluk yang hidup.
Sejak penciptaan manusia, Allah menghendaki agar manusia hidup menurut pimpinan dan kehendak Allah. Akn tetapi manusia ternyata memilih untuk mengikuti kehendaknya sendiri dan jatuh ke dalam dosa. Sejak saat itu manusia mati secara rohani.
Allah yang penuh kasih, oleh kehendakNya sendiri telah memilih umat Israel melalui nenek moyang mereka yaitu Abraham, Ishak, dan Yakub. Selanjutnya melalui Yusuf dan keluarga besar keturunan Yakub Allah menjadikan suatu bangsa yang besar di tanah Mesir. Allah menuntun bangsa ini keluar dari tanah perbudakan Mesir menuju tanah Kanaan, suatu tanah yang penuh dengan susu dan madu. Dalam perjalanan menuju tanah perjanjian Allah memberikan ketetapan dan peraturan kepada umat pilihanNya, melalui tokoh sentral pilihanNya Musa sebagai pedoman dalam menjalani hidup, yang dikenal dengan hukum Taurat.

Sejarah Alkitab menunjukkan bahwa ternyata manusia tidak dapat mentaati hukum taurat itu sendiri. Sampai pada jaman Tuhan Yesus hidup di muka bumi ini, sampai pada jaman Rasul-rasul, orang-orang yang disebut ahli dalam hukum taurat ternyata tidak dapat mentaati hukum tersebut, bahkan hanya memahaminya secara dangkal. Karena itu Tuhan Yesus sering mengecam para ahli taurat. Allah memandang bahwa umat Israel telah gagal memenuhi perjanjian yang dibuatNya dengan mereka.
Karena kegagalan manusia untuk mentaati ketetapan dan peraturan Tuhan, sejak jaman nabi-nabi, Tuhan Allah melalui nabi Yeremia telah menubuatkan akan datangnya Perjanjian Baru bagi umat Israel (Yeremia 31:31-34). Dalam Perjanjian Baru itu, Allah akan menaruh TauratNya dalam batin mereka dan menuliskan taurat itu dalam hati mereka. Dalam tatanan Perjanjian Baru itu umat Israel akan mengenal Allah. Tidak usah orang mengajar sesamanya atau saudaranya. Tidak berarti bahwa kita tidak butuh pengajaran seperti khotbah dan bahan katekisasi. Tetapi maksudnya, orang percaya yang mau menuruti pimpinanNya akan mengerti kehendakNya, termasuk melalui orang lain yang dapat dipakai Tuhan.


Berkaitan dengan perjanjian baru yang dijanjikan Allah. Yehezkiel 36:26-27 dengan tegas menyatakan, saya yakin itu berlaku dalam tatanan perjanjian baru bahwa  umat Israel akan diberikan hati yang baru dan roh yang baru dalam batin, hati yang keras akan dijauhkan, hati yang taat akan diberikan. Roh Allah yaitu Roh Kudus, akan berdiam dalam batin. Allah akan membuat umat Israel hidup menurut segala ketetapan dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan Allah dan melakukannya.
Yesaya 60:19-20 menyatakan bahwa Allah akan menjadi penerang abadi bagi umat Israel, menjadi bagaikan matahari yang tidak pernah terbenam, dan bulan yang tidak surut.
Apa yang dinubuatkan oleh nabi Yesaya, Yeremia dan Yehezkiel sudah digenapi di dalam Yesus Kristus, itulah Perjanjian Baru. Setiap orang percaya, yang sudah menerima anugrahNya (Yohanes 1:12; Wahyu 3:19-20; 1 Yohanes 5:11-14 ) telah menjadi ciptaan yang baru, hati yang baru, roh yang baru di dalam batin.
Sebagai ciptaan baru, Allah melalui Rasul Yohanes menyatakan tentang penggenapan nubuat tentang perjanjian yang baru itu (1 Yoh 2:27; 1 Yoh 3:9 dn 1 Yoh 5:18). Inilah artinya dibaharui dari dalam. Jadi secara rohani kita tidak berbuat dosa lagi karena benih ilahi yang ada pada kita sebagai menusia ciptaan baru. Faktanya kita masih tetap berbuat dosa, tetapi sesungguhnya di dalam roh kita tidak.
Oleh karena itu seperti kata rasul Paulus dalam Roma pasal 7, bahwa dalam rohnya ia suka yang baik, tetapi yang dilakukannya adalah yang tidak baik, karena kedagingannya. Tetapi karena Roh Allah yang ditempatkannya dalam batin kita maka Ia akan terus mengajar kita, dalam segala sesuatu, melalui FirmanNya (Yoh 14:26; Yoh 16:13), termasuk dalam mengatasi kedagingan atau keinginan daging (Roma 8:2,11,13; Galatia 5:16). 
Bila kita betul-betul telah dibaharui dari dalam (menjadi ciptaan baru) maka Roh Kudus sendiri yang akan membimbing kita dalam segala sesuatu, termasuk hidup dalam Roh (Galatia 5:22-25) dan tidak hidup dalam kedagingan (Galatia 5:19-21). Roh Kudus telah memberikan segala kemampuan kepada kita untuk hidup menurut kehendakNya, termasuk hidup dalam kasih (Roma 5:5). Saya sering mengatakan bahwa kasih adalah karakter utama orang percaya. Amin.

PENUTUP 

Demikian uraian tentang pokok "dibaharui dari dalam". Kiranya uraian singkat ini dapat menjadi hikmat surgawi bagi mereka yang membutuhkan. 
Supaya blog dan artikel ini bermanfaat juga bagi orang lain, silahkan di-share ke relasi anda, dan silahkan anda Subscribe, melalui Form di bawah ini, atau KLIK DI SINI    


Enter your email address:


Delivered by FeedBurner
Subscribe to Lesty by Email

Seret Layar untuk Mencari
Klik untuk SUBSCRIBE


Comments

loading...

Popular posts from this blog

ALLAH ADALAH RAJA ATAS KOSMOS

HUT ke-26 BPMK Unima-REAFFIRM GOD'S VISION

PERAYAAN PASKAH HMJ JURUSAN FISIKA